archives

Sriwijaya Air

This tag is associated with 8 posts

Tiket pesawat Batam-Medan habis sampai Tahun Baru

Tiket pesawat Batam-Medan habis sampai Tahun Baru

PEKANBARU – Pemesanan tiket pesawat atau maskapai penerbangan untuk rute Pekanbaru-Batam dan Pekanbaru-Medan mengalami kenaikan yang cukup signifikan sampai tahun baru, dibandingkan dengan tujuan Pekanbaru-Jakarta yang mengalami kenaikan sedikit.

Baca lebih lanjut

Pakai XL, Diskon Naik Sriwijaya Air

Padang, Padek—Adalagi yang baru dari XL. Upaya menghadirkan layanan inovatif dan berkualitas serta memberikan nilai lebih bagi seluruh pelanggan, PT XL Axiata Tbk melakukan penandatanganan Kerjasama XL & Sriwijaya Air, Rabu (21/3) di HW Hotel, Jalan Hayam Wuruk Padang. Pihak XL diwakili Regional Sales Operational Manager Sumbar, Rudi Rahman Hidayat dan pihak Sriwijaya Air diwakili District Manager Padang, Yudo.

”Penandatanganan ini bentuk apresiasi terhadap pelanggan XL. Dengan adanya kerja sama ini, maka para pelanggan XL di area Sumbar akan mendapatkan diskon 5 persen dari harga tiket setiap penerbangan dari Padang dengan Sriwijaya Air ke semua rute. Periode ini berlaku mulai hari ini sampai 30 April 2012,” kata Regional Sales Operational Manager XL Sumbar, Rudi Rahman Hidayat, kepada wartawan, kemarin.

Pelanggan XL, kata Rudi, dapat melakukan pembelian tiket di kantor TTO Sriwijaya Air di Jalan Juanda No. 24 Padang dan akan mendapatkan diskon harga tiket 5 persen. Diskon ini tidak berlaku jika pelanggan melakukan pembelian via travel agency.

”XL akan mengirimkan SMS broadcast kepada pelanggan XL area Sumbar. Di samping itu, pelanggan menunjukkan Logo XL di handphonenya ke pihak Sriwijaya Air sebagai bukti dia menggunakan XL,” kata Rudi.

District Manager Padang PT Sriwijaya Air, Yudo juga menambahkan April 2012 akan mulai melaksanakan full service carrier sehingga diharapkan kerja sama ini dapat memberikan pelayanan berbeda kepada para pelanggan XL di Sumbar. ”Kerja sama ini, saling menguntungkan kedua belah pihak sehingga diharapkan akan tetap terus berlanjut dan memberikan kontribusi antara XL & Sriwijaya Air dengan tujuan untuk mendapatkan pelanggan,” ucapnya.

Adapun isi SMS yang akan diterima pelanggan sebagai berikut ”Dapatkan potongan harga/diskon sebesar lima persen untuk pembelian tiket Sriwijaya Air semua rute domestik. Dapatkan juga discount khusus anggota Hipmi , guru anggota PGRI, semua pengusaha anggota Iwapi dan pegawai di bawah naungan APEKSI. (ril)

sumber :
http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=26320

Tiket Pesawat Melonjak Tajam

logo airlines indonesia

JAMBI – Meskipun harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan naik pada 1 April mendatang, tiket pesawat rute Jambi- Jakarta duluan naik. Kenaikan tarif masing-masing maskapai mencapai Rp. 20 ribu hingga Rp. 30 ribu.

Sore kemarin (Minggu, red), Lion Air dengan keberangkatan pukul 18.00 WIB, harga tiket mencapai Rp. 1,2 juta. Begitu juga dengan Garuda juga mencapai Rp. 1,2 juta.

Wendra, karyawan Gajah Mada Tour, kepada harian ini mengatakan, kenaikan tersebut sebagai antisipasi kenaikan BBM yang akan di tetapkan pemerintah 1 April mendatang.

Dikatakannya, harga tiket masing-masing Maskapai hari ini (Minggu, red). Untuk Lion Air dari Rp. 335 ribu hingga Rp 400 ribu, Sriwijaya, Rp. 335 hingga Rp 470 ribu, Batavia Rp. 335 Ribu hingga Rp. 400 ribu, Sedangkan garuda, dari Rp 300 hingga 1,2 juta.

“Meskipun ada kenaikan, tetapi untuk pembelian tiket di Gajah Mada tour tidak ada penurunan pelanngan. Di tempat kita masih standar,” ujarnya kepada harian ini saat di hubungi melalui via Ponselnya.

Sedangkan menurut Diva, Biro Jasa Angkasapura, tiket pesawat setiap maskapai masih standar saja.

“Kita lihat dari penumpang, kalau penumpangnya banyak, harga akan naik. Dan apabila mereka sudah memesan dari jauh-jauh hari, harga tiket pesawat akan murah,” ujarnya.

Sedangkan apabila penumpang akan membeli tiket pada saat mau berangkat, maka tiket tersebut akan mahal.

“Bahkan ada yang satu juta,” katanya.

Untuk harga tiket hari ini, dikatakan Diva, Lion Air Rp 863 ribu, Sriwijaya Rp 400 ribu, dan Batavia Rp. 400 ribu.

“Kenaikan itu di lihat dari kondisi juga,” katanya.

Sementara karyawan Tiketing Global Tour tidak menyebutkan berapa besaran kenaikan harga tiket pesawat pasca kenaikan harga BBM. dia hanya menyebutkan tiket naik. “Naik,” katanya pendek.

Akan tetapi, dia memberikan gambaran harga tiket pesawat di Global Tour, untuk harga tiket Lion Air, mulai dari Rp. 345 ribu hingga Rp. 1,2 juta, Sriwijaya Rp 420 ribu, Batavia Rp. 370 ribu.

“Untuk Lion yang harganya Satu juta dua ratus tersebut berangkat jam 18.00 WIB. Sedangkan untuk Sriwijaya tidak ada keberangkatan sore. Yang ada hanya tadi pagi. (Minggu, red),” ungkapnya

Tiket PNS Rp 2 Juta PP

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi pada tahun 2012 ini mulai memberlakukan pola atau metode pembiayaan tiket pesawat perjalanan dinas dengan model at cost. Hal tersebut dikatakan Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Jambi, Drs HM Rawi MSi, baru-baru ini.

“Kita menggunakan metode at cost untuk komponen biaya tiket perjalanan dinas pegawai negeri sipil (PNS) dan juga untuk anggota DPRD Provinsi Jambi,” katanya.

Penggunaan metode itu, kata Rawi sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 10 Tahun 2012, yang telah diterbitkan pada Senin, 13 Februari 2012. “Untuk komponen uang harian masih menggunakan pola lumpsum,“ katanya.

Dia juga menjelaskan, adapun dana maksimal yang bisa dikeluarkan untuk pembayaran dana transportasi ini untuk pergi pulang (PP) Jambi-Jakarta dan Jakarta-Jambi adalah Rp 2 juta.

Sementara itu, Kabag Anggaran Setda Provinsi Jambi, Drs Budiono mengatakan jika kombinasi pola at cost dan lumpsum dalam pembiayaan perjalanan dinas PNS dilingkup Pemprov Jambi sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

“Ini juga disarankan oleh Permendagri Nomor 22,” ujarnya.

Dijelaskannya, dengan pola pembiayaan perjalanan dinas menggunakan at cost ini membuat PNS benar-benar menjalankan tugas pokok dan fungsinya ketika menjalankan tugas ke luar daerah.

“Sekarang ini PNS tidak lagi bisa membawa take home pay dari perjalanan dinas,” tambah Budiono.

sumber :
http://www.jambiekspres.co.id/utama/21815-tiket-pesawat-melonjak-tajam.html

Merpati Siap Bersaing dengan Pesawat Baru

pesawat merpati nusantara

JAKARTA (Suara Karya): Maskapai penerbangan nasional, PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati), siap berkompetisi dengan pesawat baru kelas medium atau sub-100 seater pada sejumlah rute kawasan timur dan barat Indonesia. Pesawat baru yang makin populer di industri penerbangan itu sangat efektif dan efisien dalam melayani penumpang karena memiliki kemampuan mendarat pada landasan 1.400 meter, yang tidak mungkin didarati pesawat berbadan lebar.

Direktur Utama Merpati Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, kebijakan tersebut sudah tepat, dan perseroan tidak ragu jika nantinya berhadapan dengan Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, atau Lion Air di segmen tersebut. Selain pesawat sub 100 seater, Merpati juga mengoperasikan pesawat-pesawat jet, seperti Boeing dan Airbus.

“Kami sudah siap, maka diputuskan untuk fokus di sub-100 seater karena secara alami pesawat tipe propeller akan tergusur ke area yang lebih terpencil. Karena itu, kita mulai dengan membeli 40 pesawat jet ARJ 21-700 berkapasitas 100 tempat duduk buatan China senilai total 1,2 miliar dolar AS,” katanya di Jakarta, Kamis (8/3).

Dia juga yakin Merpati masih memiliki pasar yabg kuat. Ini mengingat jaringan rute dan kepercayaan masyarakat pengguna jasa menjadi aset yang bisa diandalkan dan dimaksimalkan untuk mendorong kinerja perusahaan.

Menurut dia, pembelian pesawat jenis tersebut merupakan salah satu strategi manajemen untuk bisa bangkit dan telah dirintis sejak dua tahun silam. Pada 2010. lanjut dia, perseroan menawarkan tiga strategi ke pemerintah agar bertahan, yakni survival of the fit, competition in harmony, atau merger. “Melihat kenyataan, berkompetisi tidak bisa secara harmonis dengan Garuda, merger pun tak bisa dengan perusahaan seperti Batavia Air, tentu harus siap bersaing,” ujarnya.

Lebih jauh dia mengatakan, dalam menggarap pasar sub-100 seater harus dipahami strategi yang digunakan oleh maskapai. Pertama, sebagai komplimen untuk mengisi frekuensi yang ada dan kedua, membuka pasar baru. “Bagi Merpati sub-100 adalah masa depannya untuk menghadapi era open sky 2015 nanti. Sebagai perusahaan, Merpati masih menjanjikan karena selalu tumbuh 20 persen,” katanya.

Tercatat untuk pengadaan pesawat ada 40 pesawat ARJ milik Merpati mulai datang pada 2013 sebanyak empat unit, sisanya akan datang bertahap hingga 2017. Pada 2017, Merpati akan memiliki 75 unit pesawat. Pada saat ini, Merpati memiliki 35 pesawat dan 25 di antaranya yang beroperasi, sedangkan pesawat-pesawat yang beroperasi tersebut, yakni Boeing 737 series lima unit, Twin Otter (5), Cassa (2), Fokker 100 (1), B 737-200 (1), dan MA 60 (11).

Seperti diketahui, PT Garuda Indonesia Tbk baru-baru ini mengeluarkan dana sekitar 2 miliar dolar AS untuk mendatangkan sekitar 36 unit armada CRJ 1000 NextGen dari Bombardier Aerospace, Kanada. Pesawat-pesawat itu akan menggarap segmen penumpang Sub-100 dan memperkuat posisi di pasar regional dan domestik.

Sedangkan Lion Air mengikat kerja sama dengan pabrikan ATR asal Prancis senilai 610 juta dolar AS untuk membeli 27 pesawat ATR 72-600s. Sebelumnya, maskapai ini sudah memborong 33 ATR, sehingga genap menjadi 60 unit hingga akhir 2014.

Sementara pada tahun lalu, Sriwijaya Air secara resmi memesan 20 pesawat jet Embraer 190 (E 190) dengan hak untuk pembelian lebih dari 10 unit. Nilai total dari perjanjian kesepakatan sesuai daftar harga yaitu sebesar 856 juta dolar AS. Jika semua hak atas pembelian tersebut direalisasikan akan mencapai 1,28 miliar dolar AS.

Saat ini, Merpati tengah menyiapkan rencana bisnis untuk bisa privatisasi pada 2018. “Kita sudah siapkan rencana bisnis sejak dua tahun lalu. Dari 2010 hingga 2018 itu ada tahapannya yang akan dijalani perseroan menuju privatisasi,” kata Jhony.

Namun tercatat pada tahun lalu, pemerintah mencairkan dana penyertaan modal negara kepada Merpati sebesar Rp 561 miliar. Dana itu digunakan untuk membayar utang kepada Pertamina atas pemakaian bahan bakar avtur dan merevitalisasi armada. ana subsidi tahun ini akan dipergunakan untuk subsidi operasi sebesar Rp 279,19 miliar dan subsidi BBM sebesar Rp 17,27 miliar. (Syamsuri S)

sumber :
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=298896

Sriwijaya Air buka rute Mamuju-Jakarta

pesawat sriwijaya air

Mamuju, Sulawesi Barat (ANTARA News) – Maskapai penerbangan Sriwijaya Air akan membuka rute penerbangan Mamuju- Jakarta. Bandara Tampapadang, menjadi bandara tujuan di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, untuk melayani rute penerbangan Mamuju-Jakarta pada 2012.

“Dalam rangka meningkatkan akses transportasi udara di Sulawesi Barat maka kami telah menjalin kerjasama dengan maskapai penerbangan Sriwijaya Air,”kata Gubernur Sulawesi Barat, Anwar A Saleh, di Mamuju, Senin.

Ia mengatakan, dalam kerjasama itu maskapai penerbangan Sriwijaya Air telah menyatakan diri siap melayani rute penerbangan dari Mamuju, ibukota Provinsi Sulbar, menuju Jakarta setiap hari.

Perekonomian Mamuju memang semakin bertumbuh dan kenyataan itu pula yang memuluskan pemekaran ujung barat Provinsi Sulawesi Selatan menjadi Sulawesi Barat.

“Meskipun belum ada kepastian kapan Sriwijaya akan melakukan penerbangan perdana dari Jakarta menuju Mamuju, namun maskapai tersebut telah memberikan kepastian akan membuka rute penerbangan Mamuju-Jakarta pada tahun ini,”katanya.

sumber :
http://www.antaranews.com/berita/298151/sriwijaya-air-buka-rute-mamuju-jakarta

Sriwijaya Air Proyeksi 8 Boeing 737-800 NG Tahun ini

pesawat sriwijaya air

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sriwijaya Air memproyeksikan untuk mendatangkan maksimal sebanyak delapan unit pesawat jenis Boeing 737-800 NG tahun ini. Bila proyeksi maskapai tersebut sesuai rencana, maka hingga akhir 2012, Sriwijaya bakalan mengoperasikan sebanyak 45 unit pesawat.

Presiden Direktur Sriwijaya Air, Chandra Lie mengatakan, saat ini pihaknya juga sedang mempersiapkan para penerbangnya seiring dengan rencana kedatangan delapan unit pesawat tersebut. Meski demikian, apabila jumlah penerbang nantinya tidak mencukupi, maka Sriwijaya tetap mendatangkan minimal lima Boeing 737-800 NG.

“Permasalahan yang ada di dunia adalah keterbatasan penerbangan. Tetapi mudah-mudahan proyeksi kami sesuai dengan target,” kata Chandra kepada Tribunnews.com di Jakarta, akhir pekan lalu.

Sementara Manajer Senior Komunikasi Sriwijaya Air Agus Soedjono menjelaskan, dengan rencana kedatangan delapan Boeing 737-800 dengan 12 unit Boeing 737-500 serta beberapa pesawat lagi, maskapai tersebut bisa menggenapi jumlah pesawat hingga 45 unit pada akhir tahun ini. “Rencananya akan ada 45 an pesawat, karena kita juga akan mendatangkan pesawat lainnya dan mengganti 12 unit Boeing 737-200,” kata Agus.

Dijelaskannya, pesawat Boeing 737-800 NG tersebut didatangkan dengan status sewa. Sementara pesawat yang sudah diteken untuk pembelian rencananya datang pada 2015 mendatang.

sumber :
http://www.tribunnews.com/2012/03/04/sriwijaya-air-proyeksi-8-boeing-737-800-ng-tahun-ini

Akhirnya, Sriwijaya Air Dipindahkan ke “Taxi Way”

SLEMAN, KOMPAS.com — Badan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-230 PKCKN yang tergelincir di ujung timur landasan pacu (run way) Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta, pada Selasa (20/12/2011) lalu, berhasil dipindahkan ke taxi way bandara setempat, Sabtu (24/12/2011) pagi.

Badan pesawat yang telah berwarna putih tersebut dipindahkan dengan cara ditarik menggunakan dua alat berat setelah selama tiga hari tim Teknisi PT Sriwijaya Air berupaya memperbaiki dan memasang roda depan dan belakang kanan yang patah akibat musibah tersebut. Berdasarkan pantauan di lokasi, badan pesawat saat kejadian tergelincir, kemudian terperosok sehingga posisinya berada sekitar 50 meter di sisi kiri ujung timur run way menghadap ke timur. Kini badan pesawat sudah menghadap ke barat.

Sebelumnya, Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto Yogyakarta Marsekal Pertama Abdul Muis mengatakan, pemindahan pesawat Sriwijaya Air yang tergelincir di ujung timur run way pada Selasa lalu itu diupayakan dilakukan pada Jumat (23/12/2011) malam.

Seperti diberitakan, Sriwijaya Air tergelincir dan terperosok di sisi timur landasan pacu Bandara Adisutjipto, Selasa sore sekitar pukul 17.10. Pesawat jenis Boeing 737-300 tersebut membawa 118 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan empat bayi. Pesawat tersebut berangkat dari Jakarta sekitar pukul 13.45 dari Jakarta.

“Namun, karena saat itu bandara ditutup akibat cuaca buruk dan jarak pandang hanya 500 meter, pendaratan dialihkan ke Surabaya. Kemudian mengisi bahan bakar di Surabaya, dan berangkat lagi menuju Yogyakarta,” ujarnya.

Sebenarnya, pesawat Sriwijaya Air direkomendasikan mendarat di Adisutjipto pukul 17.05. Namun karena ada pesawat Garuda yang juga bersiap mendarat saat itu, maka Sriwijaya Air baru mendarat pada pukul 17.13.

Saat pendaratan itulah pesawat Sriwijaya tidak terkendali. Pesawat tidak bisa direm sehingga terus melaju ke sisi timur landasan, tergelincir di sisi kiri landasan, dan baru bisa berhenti saat masuk di area rumput.

sumber :
http://regional.kompas.com/read/2011/12/24/09453316/Akhirnya.Sriwijaya.Air.Dipindahkan.ke.Taxi.Way.

Sriwijaya Air

Sriwijaya Air

Baca lebih lanjut

social

RSS artikel menarik

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.